Investasi Emas.
Ladies, meskipun saat ini sudah banyak informasi mengenai perencanaan keuangan, seringkali kita masih bingung, harus bagaimana mengelola keuangan kita. Banyak di antara kita yang tidak menganggarkan investasi ketika kita menerima penghasilan. Misalnya dari gaji 5juta, setelah dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, belanja dan bayar cicilan, barulah kita berinvestasi jika ada sisa. Jika pola seperti itu yang kita terapkan, bisa-bisa kita tak akan pernah punya tabungan, apalagi investasi.
Menurut konsultan keuangan Prita Ghozie, dalam perencanaan keuangan yang ideal setidaknya ada empat pos pengeluaran, yaitu pos pembayaran utang, pos dana darurat dan asuransi, pos biaya hidup, pos tabungan dan investasi dan pos hiburan. Untuk investasi dan tabungan, jumlah rasio idealnya adalah 10% dari penghasilan Anda. Sedangkan untuk biaya hidup maksimum 60% dari penghasilan. Sedangkan untuk dana darurat dan asuransi, rasionya adalah 10%.
Investasi adalah memindahkan uang kita pada suatu bentuk yang kelak akan memberi keuntungan dengan nilai yang lebih tinggi daripada inflasi. Salah satu investasi yang bisa kita lakukan adalah dalam bentuk emas. Beberapa keunggulan investasi emas adalah :
1. Ada bentuk fisik yang jelas dan memudahkan kepemilikannya
Biasanya ketika kita membeli emas, toko yang menjualnya akan memberi sertifikat. Tapi sekalipun sertifikatnya hilang, emas tetap bisa dijual sesuai nilai fisiknya.
2. Anti inflasi
Pada zaman Rasulullah SAW, harga 1 ekor kambing adalah 1 dinar. Sampai saat ini pun sama. Harga seekor kambing setara dengan 1 dinar 4,25gram, yaitu sekitar 2,3 juta rupiah.
3. Siklus kenaikan harga 100% per 5 tahun
Untuk mengecek siklus kenaikan harga emas, kita bisa lihat di www.kitco.com
4. Mudah dijual
Emas adalah salah satu bentuk investasi yang mudah dicairkan. Toko emas manapun pasti menerima penjualan emas kita.
Mengapa Membeli Emas Dianggap Sebagai Investasi?
Mari kita pahami ilustrasi berikut ini. Pada tahun 1990-an, jika kita memiliki uang Rp. 4.000.000, kita bisa membeli sebuah sepeda motor. Dengan uang senilai itu pula, kita bisa membeli emas seberat 200 gram, karena harga emas waktu itu adalah Rp. 20.000/gram. Jika kita saat itu memilih membeli motor, pada tahun 2017 ini, berapakah nilai jual motor tersebut? Tentunya tak akan lebih dari 4juta rupiah, malah mungkin tinggal beberapa ratus ribu rupiah. Tetapi bagaimana dengan emas 200 gram? Harga emas sekarang adalah Rp.650.000/gram, sehingga nilainya menjadi Rp. 130.000.000, sudah naik 32 kali lipat!
Ada beberapa ragam emas yang tersedia, yaitu :
- Perhiasan
- Koin dinar
- Logam mulia
Masing-masing ragam emas tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Khusus perhiasan, kelebihannya adalah bisa kita kenakan sehari-hari atau untuk acara istimewa. Tetapi jika kita ingin membeli perhiasan sekaligus sebagai investasi, pilihlah emas kuning yang nilai jualnya lebih tinggi. Selain itu, pilih bentuk yang sederhana dengan hiasan batu permata yang minimalis, supaya kelak pemotongan biaya pembuatannya tak terlalu besar.
Investasi dalam bentuk koin dinar memiliki nilai dakwah, karena penggunaan dinar dirham merupakan bagian dari syariat Islam. Akan tetapi di Indonesia koin ini dianggap seperti perhiasan, sehingga dikenakan PPN 10%. Selain itu, koin dinar akan lebih mudah diperjualbelikan di dalam komunitas dinar dibandingkan di toko emas.
Pilihan ketiga yang paling populer adalah logam mulia. Kita bisa membeli logam mulia mulai dari 1 gram. Logam mulia mudah dibeli dan dijual kembali, tanpa ada pemotongan jasa desain. Kita bisa simpan logam mulia di safe deposit box atau gadaikan untuk modal usaha.
Membeli logam mulia dapat dilakukan di kantor Pegadaian, Antam/Aneka Tambang (di kantor pusat, unit bisnis maupun cabangnya), Butik Emas Mobile (gerai penjualan emas Antam), Bank Syariah dan toko emas.
Saat ini bahkan bank-bank syariah dan Pegadaian memberi kemudahan membeli logam mulia dengan cara dicicil. Jadi Ladies, mulailah menyisihkan penghasilan untuk berinvestasi sejak dini. Semakin muda kita berinvestasi, maka semakin besar hasil yang bisa kita dapatkan nanti.