Sebagian orang menolak tawaran perencanaan keuangan lewat investasi dengan alasan tidak tertarik atau merasa belum punya cukup uang untuk diinvestasikan. Ada pula yang merasa pengetahuan investasinya belum cukup sehingga takut dananya menguap begitu saja.

Investasi apa yang cocok untuk meraih tujuan saya? Ini adalah pertanyaan utama sebelum memahami investasi mana yang paling aman. Jadi memang harus Ladies yang memasang target, untuk tujuan apa uang tersebut diinvestasikan. Hal ini karena investasi bukan sekedar setumpuk uang agar bisa dipanen lebih banyak di kemudian hari.

Tabungan Valas Kian Populer

Tabungan merupakan produk yang paling sering diandalkan untuk merencanakan keuangan. Jenis tabungan yang paling sering digunakan adalah deposito dan tabungan rencana. Namun, sering semakin meleknya masyarakat akan perencanaan keuangan, jenis tabungan mulai diperluas. Saat ini tabungan valuta asing (valas) sudah mulai populer digunakan. Sebelumnya, investasi logam mulia pernah menjadi favorit. Kebanyakan pengguna tabungan valas digunakan untuk yang ingin bepergian ke luar negeri, baik untuk berlibur atau menempuh pendidikan di luar negeri.

Produk ini sebenarnya merupakan produk tradisional, tapi hasilnya bisa menguntungkan. Selain tabungan valas, ada juga tabungan rencana dan deposito. Keuntungan valas adalah terlindung dari fluktuasi rupiah yang cenderung tidak terlalu stabil. Dengan memiliki tabungan valas, uang Anda bisa terlindungi. Apalagi jika tabungan Anda berjenis tabungan berjangka. Pada saat nilai tukar rupiah melemah, uang Anda tidak akan tergerus.

Baca juga :  Pesan Presiden, Skill Ini Wajib Dimiliki Milenial

Produk ini juga cocok untuk Ladies yang memiliki rencana keuangan di masa depan, khususnya yang membutuhkan mata uang asing seperti dolar AS. Selain memberikan fleksibilitas penetapan jangka waktu, setoran tetap bulanan, dan tanggal outodebet yang dapat disesuaikan dengan keinginan dan rencana investasi nasabah. Biasanya, tabungan valas berguna bagi mereka yang ingin berlibur ke luar negeri, menempuh pendidikan di negara asing, umrah, wisata rohani, dan lainnya.

Reksadana Masih Menjanjikan

Selain tabungan, Ladies juga bisa mencoba investasi di reksa dana. Instrumen investasi ini tengah naik daun karena tidak membutuhkan uang dengan jumlah yang besar. Ladies sudah berinvestasi dengan harga Rp 100.000. Imbal hasil yang diberikan pun pastinya lebih tinggi daripada menabung di tabungan konvesional. Imbal hasil reksa dana bisa mencapai 10% setiap bulan. Sedangkan bunga tabungan biasa, atau bahkan deposito pun sulit untuk menyamainya. Hal ini jelas memberikan keamanan nilai uang dari inflasi. Ladies bisa bertanya ke perencana keuangan untuk mendapatkan rekomendasi manajer investasi yang baik, agar uang yang diinvestasikan bisa bertumbuh maksimal.

Namun sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan Ladies jika ingin berinvestasi di rekas adana. Pertama, tujuan dalam berinvestasi. Setiap calon investor sebaiknya mengetahui kapan dan untuk apa tujuan dana yang diinvestasikan. Sebagai panduan umum, semakin pendek jangka waktu berinvestasi, sebaiknya memilih reksa dana yang berisiko rendah. Berdasarkan jenis reksa dana, produk yang memiliki risiko terendah hingga tertinggi adalah reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Namun catatan juga, bahwa untuk jenis reksa dana campuran, Ladies bisa mendapati bahwa ada reksa dana yang lebih besar alokasinya di efek obligasi dan ada reksa dana yang lebih besar alokasinya di efek saham.

Baca juga :  Pemerintah Jamin Keamanan Konsumen dan Investor Aset Kripto

Kedua, profil risiko calon investor. Jika Ladies tergolong tipe penabung yang khawatir melihat perkembangan harga saham yang berfluktuasi, ada baiknya memilih jenis reksa dana yang berisiko rendah. Profil risiko dapat berubah seiring dengan perkembangan waktu, tahapan kehidupan, serta pengalaman berinvestasi di pasar modal.

Ketiga, cara mendapatkan keuntungan. Jangan pernah membandingkan keuntungan yang didapat dari deposito versus reksa dana. Pahami bahwa deposito merupakan jenis aset investasi yang memberikan keuntungan berupa penghasilan berkala. Adapun reksa dana adalah jenis aset investasi yang secara umum baru memberikan hasil keuntungan saat dijual kembali. Pengecualian untuk penghasilan berkala adalah untuk reksa dana terproteksi yang biasanya memberikan bagi hasil setiap beberapa bulan sekali.

Baca juga :  Perusahaan Sukses di Era Transformasi Digital

Keempat, strategi berinvestasi. Secara umum, Ladies dapat berinvestasi secara berkala, yaitu dengan menyisihkan gaji bulanan sebanyak sekian persen. Namun, untuk kalangan tertentu, penghasilan mungkin didapat tak menentu  sehingga strateginya adalah berinvestasi secara sekaligus. Risiko investasi akan lebih terkendali apabila Ladies memilih cara berinvestasi secara berkala, misalnya setiap bulan dibandingkan dengan investasi secara sekaligus. Apabila tren harga saham menurun, potensi kerugian reksa dana saham bisa minimal untuk strategi investasi berkala.

Kelima, pengelola reksa dana. Setelah mengetahui jenis reksa dana yang sesuai untuk kebutuhan investasi, pertimbangan berikutnya adalalah memilih produk dari pengelola atau manajer investasi yang mana. Secara umum, sebaiknya Ladies memilih reksa dana dari manajer investasi yang memiliki reputasi baik, punya kinerja investasi yang secara konsisten dapat lebih tinggi daripada rata-rata pasar, dan memungut biaya yang lebih kecil. Besaran biaya akan mengurangi potensi keuntungan calon investor. Itu sebabnya pahami produk yang akan dibeli melalui prospektus calon investor.

Nah Ladies, saat ini reksa dana dapat dibeli, baik dari agen penjual seperti bank dan pengusaha sekuritas maupun membeli melalui platform daring yang disediakan oleh manajer investasi. Terpenting, pahami beragam produk investasi tadi, sebelum menentukan pilihan investasinya.