Perempuan turut memberikan tambahan 11 persen atau 12 triliun dolar AS bagi Produk PDB global. Hal ini ditegaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Secara gamblang wanita tangguh ini menyatakan kesetaraan gender akan berpotensi memberikan tambahan 11 persen atau 12 triliun dolar AS bagi Produk Domestik Bruto (PDB) global.

“Studi McKinsey Global Institute menunjukkan kesetaraan gender dapat memberikan tambahan 11 persen dari PDB global. Ini dari segi nilainya adalah 12 triliun dolar AS,” katanya dalam Side Event the 66th Session of the Comission on the Status of Women (CSW66) di Jakarta, Kamis (17/03/2022).

Sri Mulyani menuturkan sebanyak 12 triliun dolar AS merupakan angka yang signifikan terutama sangat dibutuhkan ketika global ingin memulihkan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.

Ia menyebutkan sejauh ini pandemi telah berimplikasi asimetris bagi perempuan karena mereka yang sebenarnya di posisi awal sebagai yang lebih rentan.

Hal itu lantaran sebagian besar pekerja di sektor kesehatan dan sosial didominasi oleh perempuan sehingga pandemi memiliki implikasi asimetris terhadap perempuan dibandingkan laki-laki.

Terlebih lagi, ketika perempuan yang paling terdampak pandemi maka implikasinya turut menimpa anak-anak sehingga pemulihan ini juga harus mengutamakan perempuan.

Ia menegaskan global harus merancang pemulihan yang lebih setara terutama dari perspektif gender mengingat didorongnya potensi perempuan akan lebih berimplikasi bagi ekonomi yakni mencapai 28 triliun dolar AS atau 26 persen dari PDB.

“Ini akan cukup kuat untuk mengimbangi apa yang terkikis oleh pandemi dalam dua tahun terakhir,” tegas Menkeu.

Baca juga :  Digitalisasi Dorong Peningkatan Inklusi Keuangan