Kondisi keuangan keluarga, tidak melulu berada dalam posisi aman. Kadangkala, tanpa diduga, karena suatu alasan tertentu, dibutuhkan dana atau uang dalam jumlah banyak. Peliknya lagi, situasi ini tidak bisa dihindari, alias dana yang diperlukan wajib ada sebagai solusi penyelesaiannya.

Berikut ini, ada anjuran sederhana yang bisa dilakukan sehingga Anda tidak perlu merasa panik, bila berada dalam kondisi ‘darurat keuangan’. Asalkan tahu cara mengatasinya sejak dini, niscaya Anda dan keluarga tetap tenang menghadapinya.

Membentuk Dana Darurat

Keperluan mendadak dan darurat perlu alokasi dana tersendiri. Dana daurat adalah dana atau uang yang tersedia hingga mencukupi 3 – 6 bulan biaya hidup. Cara mudah adalah mengecek saldo tabungan, jika jumlahnya dapat mencukupi 3 bulan, kondisi ini bisa dikatakan aman. Namun, akan lebih baik lagi bila dana yang tersedia dapat mencukupi hingga 6 bulan ke depan.

Baca juga :  Ladies, Apakah Aman Minum Obat setelah Menikmati Kopi?

Sesuai namanya, dana darurat akan sangat terasa manfaatnya ketika Anda dan keluarga berada dalam kondisi darurat. Contoh kondisi darurat, bila salah satu anggota keluarga sakit dan harus diaopname di rumah sakit. Meskipun memiliki asuransi kesehatan, tidak semua penyakit dan biaya perawatan di rumah sakit bisa diklaim ke asuransi.

Dalam keadaan seperti ini, dana darurat akan menyelamatkan sehingga tidak perlu berutang pada orang lain. Contoh lain adalah kepala keluarga atau pencari nafkah dalam keluarga tidak memiliki penghasilan sementara waktu, seperti terkena PHK. Dana darurat bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat mencari nafkah, mencari pekerjaan, atau peluang usaha baru.

Baca juga :  Pesan Ahli Gizi, Utamakan Sahur sebelum Puasa

Jika saat ini belum memiliki dana darurat dan merasa berat untuk mengumpulkan dana sampai 3 kali pengeluaran dalam sebulan, Anda bisa memulainya dengan memiliki dana darurat sebesar satu kali pengeluaran bulanan. Caranya, ketahui dahulu total pengeluaran Anda dalam satu bulan. Katakanlah 2 juta. Di pertengahan bulan, misalnya Januari, uang di tabungan ada 2 juta rupiah. Usahakan Anda masih memiliki uang sebesar 2 juta tersebut dan tidak berbelanja menggunakan uang tabungan kecuali keperluan yang sangat mendesak.

Setiap bulan, usahakan menabung 10 persen dari penghasilan dengan tujuan membentuk dana darurat. Jika sudah bisa berdisiplin dengan cara ini setiap bulan, Anda bisa melanjutkan dengan menabung rutin untuk keperluan dana darurat. Sedikit demi sedikit sampai mencapai jumlah yang ideal. Sangat dianjurkan  untuk menabung dana darurat di rekening yang berbeda dari rekening gaji atau transaksi harian. Tujuannya, tentu saja agar dana darurat Anda tidak tersedot untuk keperluan lain.