Pernahkah Anda merasa khawatir atau kurang nyaman berjalan di trotoar Jakarta? Atau malah sering? Idealnya, trotoar memang ditujukan bagi pejalan kaki agar lebih aman melintasi jalan raya. Tetapi kenyataannya, trotoar di Jakarta sering tidak layak digunakan.
Selain sering rusak atau malah sengaja dilubangi untuk perbaikan kabel-kabel, trotoar seringkali di-malfungsi-kan oleh para pedagang kaki lima (PKL) dan pengendara motor. Di samping itu, kondisi trotoar di DKI Jakarta banyak yang tidak terawat, kotor dan minim penerangan. Tentu saja ini membuat kita semakin “ogah” berjalan kaki.
Dibandingkan dengan trotoar yang ada di ibukota negeri tetangga seperti Singapura dan Malaysia, kondisi trotoar Jakarta memang jauh dari ideal. Namun akhirnya kini kita bisa mulai segera menikmati fasilitas umum ini lebih baik lagi.
Bulan Agustus 2017 ini, Pemda DKI Jakarta mencanangkan “Gerakan Tertib Trotoar”, seiring dengan Instruksi Gubernur No. 99 tahun 2017 yang menjadikan Agustus sebagai “Bulan Tertib Trotoar”. Instruksi ini berlaku selama satu bulan, terhitung mulai 1 Agustus hingga 31 Agustus mendatang.
“Kegiatan ini bekerjasama dengan beberapa SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah-red), di antaranya Dinas Perhubungan, Dinas Pertamanan, Satpol PP dan lain-lain,” ungkap Lily Asnita, Kasi PKPJJU Dinas Bina Marga DKI Jakarta dalam wawancara di Metro TV Kamis, 3 Agustus 2017.
Dalam Bulan Tertib Trotoar ini, fokus pertama adalah memperbaiki kondisi fisik trotoar-trotoar di Jakarta. Semua akan dibuat senyaman dan seaman mungkin bagi para pengguna jalan, terutama pejalan kaki.
Trotoar di DKI Jakarta akan dilengkapi pula dengan jalur khusus bagi difabel dan pengendara sepeda. Pada ujung jalan trotoar dilengkapi tiang-tiang penghalang agar motor dan PKL tidak bisa melintas. Kendaraan bermotor yang nekat masuk, akan langsung ditindak.
Selain itu, disediakan juga box utilitas berukuran 1,2m x 1,8m dengan kedalaman 2,3 m yang berfungsi sebagai akses bagi perbaikan kabel-kabel dan fiber optic. Ini bertujuan agar tidak ada lagi gangguan jalan akibat penggalian trotoar yang kerap dilakukan oleh dinas terkait.
Menurut Lily Asnita, tahun 2017 ini, DKI Jakarta bertarget kelima wilayah akan memiliki pilot project trotoar. Di antaranya Jakarta Selatan yaitu Mayestik, Barito dan Blok M, Jakarta Utara di Kota Tua dan Sunter, sedangkan Jakarta Pusat di Istiqlal dan Tanah Abang. Wajah baru trotoar di Jalan Jatibaru Tanah Abang tampak seperti foto paling atas di artikel ini. (Foto : Kompas.com)
Upaya ini dilakukan supaya masyarakat bisa merasa lebih aman dan nyaman menggunakan sarana publik. Ya, dengan trotoar yang lebar, bersih dan rapi, tentunya kita akan lebih senang berjalan kaki. Selain lebih sehat, juga hemat BBM.