Kemerdekaan Negara Indonesia telah memasuki usia ke – 78 tahun, apa saja yang sudah dicapai oleh Indonesia sudah tercatat dalam data, biasanya yang belum tercapai akan ada catatan yang tertulis dengan kalimat : “akan dijadikan pelajaran”. Dan yang terpenting saat ini adalah, apa saja yang akan kita capai pada usia Negara Indonesia ke – 100 tahun nanti?
Diskusi menuju Indonesia Emas 2045, salah satunya yang optimis adalah : BONUS DEMOGRAFI! Periode bonus demografi ini sangat penting sekali, dimana negara yang mengalami fenomena ini akan memiliki penduduk usia produktif melimpah, dan dianggap momentum untuk meraih pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Bonus Demografi menjadi modal penting bagi negara Indonesia untuk menjadi negara maju di tahun 2045. Kelompok Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Ipwijaya, mengadakan webinar nasional pada tanggal 15 Juli 2023, dimana acara ini adalah bagian dari program perkuliahan Manajemen Sumber Daya Manusia, dibawah bimbingan Dosen, Ibu Dr. Sri Lestari Prasilowati,M.A., dengan mengangkat isu tepat 100 tahun Indonesia merdeka, yaitu di tahun 2045, akan mengalami Bonus Demografi.
Fenomena ini harus kita gunakan untuk mempersiapkan generasi masa depan Indonesia yang kita harapkan bersama menjadi “agent of change” bergerak maju untuk menyambut Indonesia Emas. Dalam webinar nasional ini membahas tentang, bagaimana mempersiapkan generasi masa depan Indonesia agar mengambil keuntungan dari bonus demografi? Serta upaya apa yang pemerintah lakukan dalam mempersiapkan generasi muda agar kompeten mengahadapi bonus demografi tersebut.
Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Ipwijya ini mengundang pembicara sebagai narasumber yang kompeten yaitu, Bapak Dr. Ir. Reswanda, M.M, yang juga merupakan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Narotama di Surabaya, dan juga beliau sebagai Ketua Komite Advokasi Daerah (KAD) Jawa Timur. Webinar ini juga dihadiri oleh Rektor Universitas Ipwijaya Bapak Ir. Besar Agung Martono,M.M.,D.B.A, ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Ipwijaya Bapak Slamet Ahmadi, M.M., para dosen dan mahasiswa Universitas Ipwijaya. Mahasiswa dari Universitas lain juga ikut hadir, yaitu dari Universitas Ibn Khaldun, Uiversitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Universitas Indraprasta, Universitas Bina Bangsa, UHAMKA, praktisi Pendidikan Sekolah Labschool Kaizen dan Sekolah Alam Cikeas, karyawan serta dari institusi TNI/Polri.
Bonus Demografi adalah fenomena yang perlu diperhatikan oleh siapa pun yang masuk dalam kategori usia produktif, termasuk generasi milenial. Karena fenomena ini juga bisa menjadi keuntungan sekaligus tantangan dalam dunia kerja. Ladies, sebenernya apa sih yang dimaksud dengan bonus demografi? Bagaimana tantangan dan upaya yang bisa dilakukan untuk memanfaatkannya?
Menurut United Nations Population Fund, Bonus Demography adalah kondisi ketika masyarakat berusia produktif lebih banyak daripada masyarakat nonproduktif. Usia produktif yang dimaksud adalah yang berusia 15 – 64 tahun, sementara itu, masyarakat nonproduktif adalah masyarakat berusia dibawah 15 tahun dan diatas 64 tahun, Jumlah masyarakat usia produktif menguasai 70% populasi suatu negara, sedangkan jumlah masyarakat berusia nonproduktif hanya 30% diantara nya, dan semua negara mengalami kondisi ini sekali dalam sejarah.
Di Indonesia kondisi puncak Bonus Demografi yaitu pada tahun 2025 -2035, ketika 100 orang produktif menanggung 44 orang nonproduktif. Dan akan kembali normal ketika masyarakat produktif sudah masukusia nonprodukti. Kondisi Bonus Demografi ini bisa terjadi karena adanya perubahan struktur umur penduduk Indonesia, bisa dilihat dari dua hal ini :
Pertama, angka kematian bayi (infant mortality Rate) menurun, sehingga jumlah bayi yang tetap hidup hingga dewasa terus meningkat.
Kedua, angka kelahiran total (total fertility rate) menurun, sehingga anak yang berusia di bawah 15 tahun pun berkurang. Jika fenomena alam ini dimanfaatkan dengan baik,bisa menjadi sebuah peluang baik buat Negara Indonesia
Ladies kudu sepakat bahwa Bonus Demografi adalah window of opportunity dan merupakan kesempatan bagi negara Indonesia yang mengalaminya. Ada berbagai manfaat yang akan didapatkan negara Indonesia ketika mengalami Bonus Demografi ini, yaitu :
- MENAIKKAN PDB, yaitu potensi terbesar menaikkan Produk Domestik Brutonya (PDB), karena jumlah masyarakat yang produktifnya banyak, mereka memiliki kesempatan bekerja dan kesempatan mejadi produktif. Akan bangkit menjadi negara adidaya ekonomi, karena peningkatan jumlah angkatan kerja dan memasok lebih dari separuh potensi tenaga kerja di Asia.
- MENINGKATKAN TABUNGAN, bonus demografi adalah kondisi di mana jumlah masyarakat usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif, hal ini bisa memicu pertumbuhan ekkonomi dan pembangunan Indonesia dengan terjadinya peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan sosial. Kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat nantinya akan ikut berkembang bersamaan dengan meningkatnya produktivitas ekonomi negara.
- MEMBENTUK GENERASI EMAS, banyak penduduk yang berada pada usia produktif dapat menjadi celah untuk membentuk generasi emas dalam negara. Generasi emas inilah yang nantinya dapat menopang tanggung jawab untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan negara di masa-masa mendatang. Generasi emas ini berperan sebagai penerus bangsa yang memiliki kreativitas dan mampu membangun negara dari berbagai sektor yang tersedia.
- MERINGANKAN BEBAN HIDUP MASYARAKAT, bonus demografi dapat membuat beban hidup menjadi ringan. Sebab masyarakat usia nonproduktif yang harus ditanggung masyarakat usia produktif lebih sedikit. Bahkan menurut para ahli mengatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara maju dalam fenomena bonus demografi ini.
Fenomena Bonus Demografi menjadi tantangan besar bagi kamu yang berada dalam rentang usia produktif. Ada beberapa hal yang bisa ladies lakukan untuk menjadikan kondisi ini sebagai sebuah peluang. Jumlah masyarakat usia produktif yang banyak ini, membutuhkan lapangan pekerjaan yang luas, dan nantinya akan meningkatkan aktivitas ekonomi yang tinggi, jumlah agkatan kerja perempuan, dan bangkitnya kelas masyarakat kelas menengah.
Selain itu tantangan dalam fenomena ini, masyarakat usia produktif harus memiliki skill yang mumpuni. Hal ini sangat penting, karena masyarakat usia produktif akan lebih banyak diisi oleh masyarakat dengan tingkat pendidikan menengah dan rendah. Tanpa skill dan ilmu pengetahuan yang memadai, jumlah penduduk usia produktif yang besar akan ternilai sia-sia dan takkan memajukan perekonomian negara.
Sebagai solusi, negara, pemerintah, institusi profesional dan pendidik bisa menyediakan program pemantapan, pelatihan skill bagi para pekerja usia produktif dari berbagai sektor bidang. Ladies tidak bisa bergantung pada pemerintah sepenuhnya, kita bisa meningkatkan sendiri hard skill ( pelatihan, sertifikat ) dan soft skill (kreatifitas, inovasi, positif) kita, dengan begitu akan terciptalah masyarakat usia produktif yang tidak hanya sekedar produktif , namun juga berkualitas dan siap bersaing di industri kerja. AYO INDONESIA MAJU!