Pengamat bisnis properti asal Inggris, David Kuo and team, dalam penelitian yang dilakukannya tentang keberanian berinvestasi di bidang properti, menyebutkan bahwa wanita dianggap paling bernyali dibanding pria. Temuan itu mengungkapkann bahwa 81 persen wanita lebih mantap memutuskan untuk berinvestasi properti, meski bisnis perumahan belum stabil. Berbeda dengan pria, yang hanya 30 persen saja berani menjajal peruntungan di dunia properti.

Alasan yang dikemukanan Kuo tentang sikap pria yang tidak berminat bergelut di usaha ini adalah, lantaran tidak ingin menghamburkan uangnya, terutama membeli sesuatu yang mahal seperti rumah. “Tapi mempertimbangkan untuk menaruh uangnya di pasar properti, kaum wanita lebih unggul dalam melakukan transaksi ini,” ungkap David. Hal itu lantaran wanita telaten dalam mempelajari literasi seputar jual-beli rumah. Cara yang sederhana, namun membantu perempuan untuk menentukan keputusan tepat dalam berinvestasi properti.

Baca juga :  Indonesian Women's Forum 2018 Wanita dan Politik

Pernyataan ini pun didukung laporan Daily Nation, dalam tulisannya berjudul “Ketika Pria Hidup untuk Saat Ini, Wanita Menyicil Rumah” Bila kaum pria memiliki sejumlah besar uang, jarang mempertimbangkan investasi properti. Berbeda dengan wanita yang dengan telaten mengumpulkan uang, meskipun dalam jumlah kecil, untuk membeli rumah. “Tampaknya wanita jaman kini, tidak hanya mau duduk manis menunggu seorang pria untuk membangun rumah mereka,” ungkap David.

Pakar investasi properti, Pete Wargent dan Michael Yardney’s mengungkap ada lima alasan mengapa wanita bisa menjadi investor properti yang lebih baik daripada pria.

Baca juga :  Memikat Calon Pasangan Lewat Platform Digital

Pertama, terlalu percaya diri. Kaum pria dipandang terlalu percaya diri menilai kemampuannya dalam hal investasi. Hal ini berdampak pada pengambilan keputusan yang tidak perlu, bahkan tak optimal. Kedua, overtrading. Melakukan investasi jual-beli yang terlalu sering, dapat mempengaruhi imbal hasil, dengan menghasilkan biaya transaksi dan pajak. Wanita cenderung berdagang lebih jarang daripada pria dan sering menghabiskan lebih banyak waktu untuk meneliti investasi sebelum mengeluarkan modal.

Selanjutnya, poin ketiga, mencari saran. Penelitian menunjukan bahwa wanita cenderung lebih bersedia untuk mencari saran investasi daripada pria. Hal ini terkait dengan poin sebelumnya, karena terlalu percaya diri. Keempat, rasionalitas. Pria memiliki kecendrungan yang tidak menguntungkan. Misalnya bereaksi lebih emosional terhadap investasi. Padahal, investor terbaik seharusnya memperlakukan investasi sebagai bisnis yang diperlukan tanpa emosi daripada menjadi terlalu bersemangat tanpa pertimbangan matang.

Baca juga :  Ini Dia, Deretan Promo Menyambut HUT Kemerdekaan

Dan terakhir, mencari hasil yang lebih rendah. Wanita cenderung mengharapkan hasil yang lebih rendah daripada pria dan ini bisa menghasilkan keputusan yang lebih masuk akal. Pria mengharapkan hasil yang lebih cepat, padahal ini bisa menghancurkan usaha mereka sendiri.