Peresmian Rumah Pintar
Rumah Pintar merupakan sarana buku bacaan gratis bagi anak-anak. Saat ini, rumah pintar sudah tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Tidak hanya Rumah Pintar, ibu Ani juga memberdayakan penyediaan Motor Pintar, Mobil Pintar, dan Kapal Pintar untuk menjangkau masyarakat Indonesia yang kesulitan mendapatkan akses pendidikan layak.
Bersama persatuan istri menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ibu Ani menginisiasi dan memotori pendirian rumah-rumah pintar di seluruh Indonesia. Sasarannya jelas, yaitu anak-anak usia sekolah agar makin banyak yang mendapat akses ke dunia pendidikan, makin senang membaca dan menambah khazanah pengetahuan mereka akan dunia sains dan lain sebagainya. Rumah Pintar yang diinginkan berdiri di seluruh Tanah Air itu bukan semata berurusan dengan bangunannya, melainkan pada isi dan pengelolaan isinya agar lebih dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Rumah Pintar itu pun dibangun di banyak wilayah di Tanah Air, di antaranya di dalam kompleks Kodim 1605/Belu, Atambua, NTT, yang peresmiannya bersamaan dengan reuni akbar keluarga besar Batalion Infantri 744/Satya Yudha Bhakti. Suaminya, Susilo Yudhoyono, pernah menjadi komandan kedelapan batalion infantri itu saat markas besarnya masih berada di Taibesi, Dili, Timor Timur. Sejak awal 2000-an, markas besar mereka bergeser ke Kecamatan Wedomu, Kabupaten Belu. Pada saat itulah Yudhoyono memimpin reuni akbar mereka, yang dihadiri para mantan komandan batalion infantri itu dan anggota-anggotanya.
Aula besar yang dibangun tidak cukup menampung jumlah peserta yang datang di markas batalion yang dibangun di lembah perbukitan Wedomu, sekitar 8 kilometer luar kota Atambua. Sebagai salah satu mata acara, peresmian Rumah Pintar di dalam kompleks Markas Komando Kodim 1605/Belu, di Atambua itu juga berjalan lancar. Ibu Ani Yudhoyono sangat antusias dan senang sekali saat itu, menyaksikan anak-anak bergembira belajar bersama dan sama-sama beradu cepat dan sigap menjawab pertanyaan
Program Indonesia Kreatif
Indonesia Kreatif merupakan program yang bertujuan untuk membantu pelestarian kebudayaan Indonesia. Indonesia Kreatif juga berinisiatif membangkitkan semangat para seniman Aceh pasca tsunami dengan memberikan sumbangan berupa koleksi benda seni dari Aceh untuk ditiru dan diproduksi kembali.
Ia menuangkan ide-idenya di bidang ekonomi dalam wujud konsep program Indonesia Kreatif dengan visi dan misi “Lestarikan Budaya dan Pacu Kreatifitas”, yaitu suatu program upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sesuai dengan potensi lokal dan potensi Sumber Daya Manusia, dengan penggunaan Metode One Village One Product yang dikembangkan di dalam Sentra Kriya yang ada di seluruh Rumah Pintar yang tersebar di Indonesia.
Program Indonesia Kreatif, juga bertujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, termasuk industri rumahan yang kenyataan di lapangan banyak dikelola dan dikembangkan oleh perempuan dan kelompok perempuan.
Dalam konteks memacu kreatifitas di bidang ekonomi, metode yang digunakan dalam pelaksanaan Indonesia Kreatif adalah membangun pemberdayaan ekonomi untuk dikembangkan baik dalam rangka penciptaan lapangan kerja (job creation) maupun peningkatan usaha untuk kegiatan yang sudah ada.
Masyarakat kecil menjadi anggota binaan Indonesia Kreatif yang telah tergabung dalam Rumah Pintar yang ada, karena program Indonesia Kreatif juga dimaksudkan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil khususnya dalam rangka pengentasan kemiskinan
Program Indonesia Hijau
Ibu Ani merupakan sosok yang peduli lingkungan. Beliau membuat Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara untuk mewujudkan pelestarian lingkungan jangka panjang. Melalui gerakan ini, Ibu Ani bekerja sama dengan 7 Organisasi perempuan lainnya mengajak kaum perempuan untuk ikut aktif berkontribusi dalam penanaman pohon agar kelak, generasi selanjutnya dapat menikmati hasil yang lebih baik.
Kegiatan Gerakan Perempuan Indonesia Tanam dan Pelihara 10.000.000 (sepuluh juta) pohon bersama 7 (tujuh) organisasi perempuan Indonesia pada 1 Desember 2007 mendapat penghargaan dari “The United Nations Environment Program” (UNEP) berupa “Certificate of Global Leadership”.
Program Perempuan Sehat dan Sejahtera (PERKASSA)
Bekerja sama dengan Gerakan Perempuan Indonesia, program ini merupakan program perkuatan permodalan untuk memperkuat dan memperluas akses permodalan perempuan yang bergerak di usaha mikro. Program ini mengantarkan Ibu Ani pada penganugerahan Pin Emas dari M. Yunus selaku pemegang Nobel Perdamaian 2006 dan pendiri Grameen Bank.
10 Tahun Perjalanan Hati: Sebuah Buku Karya Ani Yudhoyono.
Tidak hanya aktif dalam kegiatan sosial, Ibu Ani juga sering menulis buku, lho! Buku “Ani Yudhoyono: 10 Tahun Perjalanan Hati” menceritakan pengalaman beliau menjadi Ibu Negara selama 10 tahun. Tak hanya itu, buku ini juga berisi petuah dan saran Ibu Ani untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan perempuan Indonesia.
.